Sabtu, 02 Agustus 2008

Lokakarya Menulis di Wikipedia untuk Umum dan Organisasi-INAICTA 2008
akan berlangsung pada 8 Agustus 2008. Anda dapat mengikutinya!

Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

(Dialihkan dari Persib)
Langsung ke: navigasi, cari
Persib Bandung
Logo Persib
Nama lengkap Persatuan Sepak bola
Indonesia Bandung
Julukan Pangeran Biru, Maung Bandung
Didirikan 1933
Alamat Jl. Gurame No. 2 Bandung
Stadion Siliwangi,
Bandung, Indonesia
Kapasitas 25.000
Ketua Umum Dada Rosada
Sekretaris Yudiana
Bendahara Salman Fauzi
Manajer Jaja Sutardja
Pelatih Jaya Hartono
Asisten Pelatih Robby Darwis dan Yusuf Bachtiar
Dokter Tim dr. H. Ia Kurnia
Liga Liga Indonesia
2008 Liga Super Indonesia
Gambar:Kit_left_arm.png Gambar:Kit_body.png Gambar:Kit_right_arm.png
Gambar:Kit_shorts.png
Gambar:Kit_socks.png
 
Seragam kandang
Gambar:Kit_left_arm.png Gambar:Kit_body.png Gambar:Kit_right_arm.png
Gambar:Kit_shorts.png
Gambar:Kit_socks.png
 
Seragam tandang

Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung, atau sering disingkat menjadi PERSIB adalah salah satu tim elit di kancah sepak bola Indonesia. Catatan prestasi tim ini relatif stabil di papan atas kancah persepak bolaan Indonesia, sejak zaman Perserikatan sampai ke Liga Indonesia masa kini.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Sejarah

Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.

Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.

Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (Persebaya), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.

BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.

Persib kembali masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1934, dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun kemudian Persib kembali masuk final dan menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun 1937, Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas kekalahan atas Persis.

Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken (VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan "kelas dua". VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan di pinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan di pusat kota, UNI dan SIDOLIG.

Persib memenangkan "perang dingin" dan menjadi perkumpulan sepak bola satu-satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNI dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO (sempat berganti menjadi PSBS sebagai suatu strategi) kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan Lapangan SPARTA (kini Stadion Siliwangi). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.

Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepak bolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga di seluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.

Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.

Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar di berbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu prajurit-prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.

Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda (NICA) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.

Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950-an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah-pindah sekretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangun Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R. Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame.

Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1961, 1986, 1990, dan pada kompetisi terakhir pada tahun 1994. Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun 1950, 1959, 1966, 1983, dan 1985.

Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi Robby Darwis pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun 1995. Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus dominasi tim tim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol yang diciptakan oleh Sutiono Lamso pada menit ke-76.

Sayangnya setelah juara, prestasi Persib cenderung menurun. Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun 2003. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini berhasil bertahan di Divisi Utama.

Sebagai tim yang dikenal tangguh, Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Adeng Hudaya, Heri Kiswanto, Adjat Sudradjat, Yusuf Bachtiar, Dadang Kurnia, Robby Darwis, Budiman, Nuralim, Yaris Riyadi hingga generasi Erik Setiawan merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib.

[sunting] Prestasi

Salah satu catatan unik dari tim ini adalah ketika menjuarai kompetisi sepak bola Perserikatan yang untuk terakhir kalinya diadakan, yaitu pada tahun 1993/1994. Dalam pertandingan final, Persib yang ditulang-punggungi oleh pemain-pemain seperti Sutiono Lamso dan Robby Darwis mengalahkan PSM Ujung Pandang. Kompetisi sepak bola Galatama dan tim-tim Perserikatan di Indonesia kemudian dilebur menjadi Liga Indonesia (LI). Pada laga kompetisi LI pertama tahun 1994/1995, Persib kembali menorehkan catatan sebagai juara setelah dalam pertandingan final mengalahkan Petrokimia Putra Gresik dimana gol tunggal pada pertandingan tersebut dicetak oleh Sutiono. Persib juga merupakan satu satunya klub Indonesia yang berhasil mencapai babak semi final Piala Champions Asia.

[sunting] Kompetisi Perserikatan

  • 1933 Runner-up (masih bernama BIVB Bandung)
  • 1934 Runner-up (masih bernama BIVB Bandung)
  • 1936 Runner-up
  • 1937 Juara
  • 1950 Runner-up
  • 1959 Runner-up
  • 1961 Juara
  • 1966 Runner-up
  • 1982/83 Runner-up
  • 1984/85 Runner-up
  • 1986 Juara
  • 1990 Juara
  • 1994 Juara

[sunting] Liga Indonesia

  • 1994/1995 Juara
  • 2005 Peringkat 5
  • 2006 Peringkat 12
  • 2007 Peringkat 5
  • 2008 SUPER LIGA

[sunting] Pemain Legenda

[sunting] Pelatih Legendaris

[sunting] Daftar Pemain

[sunting] Liga Indonesia 2007

[sunting] Pemain Masuk 2007

[sunting] Pemain Keluar 2007

[sunting] Liga Super 2008

Nomor Posisi WN Nama Tgl lahir
28 GK Tubagus Tema Mursadat 7 Maret 1978
20 GK Cecep Supriatna 6 November 1975
1 GK Edi Kurnia 20 Oktober 1983
5 D RC Maman Abdurrahman 12 Mei 1982
27 D RC Chandra Yusuf Ahmad 27 Agustus 1986
21 D RC Waluyo 30 September 1983
3 D L/WB L Irwan Wijasmara 11 Juni 1987
19 D LC/DM Suwita Pata 25 Maret 1974
17 D L/DM Harry Salisbury 15 April 1978
30 D C Nova Arianto 4 November 1978
4 D C Wildansyah 3 Januari 1987
2 D C Edi Hafid Murtadho 21 Maret 1983
14 D C Nyeck Nyobe George Clement 18 Maret 1983
12 D/WB/M R Gilang Angga Kusuma 13 September 1980
24 DM Hariono 2 Oktober 1985
22 ML/ST Siswanto 9 Oktober 1984
88 M C Eka Ramdani 18 Juni 1984
7 M RC Atep 5 Juni 1985
8 AM LC Salim Alaydrus 17 Februari 1977
11 AM C Lorenzo Cabanas 10 Agustus 1979
10 AM/F C Hilton Moreira 16 Maret 1981
9 ST Airlangga Sucipto 22 November 1985
15 ST Zaenal Arief 3 Januari 1981
16 ST Rafael Alves Bastos

[sunting] Pemain Masuk 2008

[sunting] Pemain Keluar 2008

[sunting] Penggemar

Persib Bandung memiliki penggemar fanatik yang menyebar di seantero provinsi Jawa Barat dan Banten, mengingat catatan historis sebagai tim kebanggaan dari ibukota provinsi Jawa Barat. Penggemar Persib menamakan diri sebagai "bobotoh". Pada era Liga Indonesia, "bobotoh" kemudian mengorganisasikan diri dalam beberapa kelompok pecinta Persib seperti Viking, Bomber, Rebolan, Jurig Persib, Casper dan Persib-1337. Viking merupakan organisasi bobotoh dengan jumlah anggota terbanyak dan tersebar di penjuru Jawa Barat dan Banten. Adapun Bomber sekarang sudah bergabung dan menjadi salah satu distik Viking dengan nama Viking The Bomberman.

[sunting] Lihat pula

[sunting] Pranala luar


Liga Indonesia l d s
Liga Super | Divisi Utama | Divisi Satu | Divisi Dua | Divisi Tiga
Liga Super Indonesia 2008
Arema | Bontang PKT |Deltras | Pelita Jaya | Persela | Persib | Persiba | Persija | Persijap
Persik | Persipura | Persita | Persitara | Persiwa | PSIS | PSM | PSMS | Sriwijaya FC
Divisi Utama Liga Indonesia 2008
Wilayah Satu
Mitra Kukar | Persibat | Persih | Persikab | Persikabo | Persikad | Persikota | Persiraja
Persisam | PSAP | PSDS Deli Serdang | PSP | PSPS | PSSB Bireun | Semen Padang
Wilayah Dua
Bali FC | Gresik United | Persebaya | Perseman | Persiba | Persibo | Persibom | Persikad
Persigo | Persekabpas | Persema Malang | Persiku | Persis | PSIM | PSIR | PSS
Musim-musim Divisi Utama Liga Indonesia

1994/1995 | 1995/1996 | 1996/1997 | 1997/1998 | 1998/1999 | 1999/2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008

Divisi Satu Liga Indonesia 2007
Grup Satu
PSAP Sigli | PSLS Lhokseumawe | PSBL Langsa | PSP Padang | Medan Jaya
PSKPS Padang Sidempuan | PSPS Pekanbaru | PERSIH Tembilahan | PS Palembang | PSBL Bandar Lampung

Grup Dua
Perserang Serang | Persikad Depok | PSB Kota Bogor | Persipasi Kota Bekasi | Pro Duta Bandung
Persikab Kabupaten Bandung | Persibat Batang | Persiku Kudus | Persipur Purwodadi | Persebi Boyolali

Grup Tiga
Persiba Bantul | PSIR Rembang | Persibo Bojonegoro | Persedikab Kabupaten Kediri | Persid Jember
Mojokerto Putra | Gresik United | Persipro | Persipar Palangkaraya | Persipon Pontianak

Grup Empat
Mitra Kukar | Persisam Samarinda | Persekaba Badung | Persim Maros | Persipare Pare Pare
Persipal Palu | Persigo Gorontalo | Persidago Kota Gorontalo | Persemalra Tual | Persidafon Dafonsoro